Minggu, 15 Mei 2011

사랑 하지 못 하다 ( sarang haji mot hada ) tidak mampu mencintai Part 2


Author : Kim Elza^ ^ a.k.a Han Seul Ra ;p
Main Cast: Kim Bum, Kim So Eun
Cast: Kim Hyun Joong, Choi Minho (SHINee), Seo Hyun (SNSD), Kim Sarang, Choi Jonghoon (FT Island)
Genre: Romantic, Family, Friendship
Type: Sequel

Disclaimer: Semua cerita, karakter, setting, alur, dll adalah milik dari masing-masing author. Author sama sekali tidak terkait dengan pemilik, pencipta, atau produsen dari setiap media apapun. Tidak ada pelanggaran hak cipta dimaksudkan. Untuk tokoh Kim Bum, Kim So Eun, dan artis lainnya, bukan milik author, tapi milik orang tua, keluarga, dan agensi mereka. Author memakai mereka hanya untuk keperluan cerita.
Cerita yang ditulis hanyalah fiktif belaka. Apabila ada kesamaan merupakan hal yang tidak disengaja.



Hi, cingu.. adakah yang masih ingat dengan ff ini pada part sebelumnya? Lalu adakah yang ingin melanjutkan? L *authornya ngarep nih
Sepertinya makin hari makin GaJe aja nie ceritanya, maklum ya reader karena authornya lagi menjalani ujian makanya sempet buntu untuk berimajinasi.
#emang ujian apaan?! Perasaan musim ujiannya udah usai dech
#author: UJIAN HIDUP #plakk!! Author sarap
Baiklah, untuk mempersingkat waktu bagi yang bersedia baca silakan..
semoga terhibur ^___^

***
“So Eun, kau lihat itu? Kau yakin dia Minho teman kita?!”
So Eun tak menanggapi pertanyaan Seo Hyun, ia seperti memikirkan sesuatu. Seo Hyun yang memperhatikan So Eun melamun langsung menyadarkan sahabatnya itu.
“hyaa!! So Eun~a, kaget sih kaget tapi jangan smpai bengong gitu donk… membuatku takut saja.” Ujar Seo Hyun sambil menjitak lembut kepala So Eun
“Seo Hyun~a, kau sadar sesuatu tidak?” akhirnya So Eun membuka mulutnya
“eh? Maksudmu?”  tanya Seo Hyun bingung
“laki-laki yang bersama Minho tadi, dia itu kan………”
Belum sempat meneruskan kalimatnya, Seo Hyun keburu memotongnya, “oh iya, aku ingat. Tadi pagi aku menelfon Minho, niatnya sih mau nawarin dia tebengan karena motornya nginep disini. Tapi dia bilang gak usah, katanya sekalian njemput hyungnya di bandara jadi dia bawa mobil sendiri. Katanya hyungnya itu baru pulang dari Singapor. Aku tak pernah tahu kalau Minho punya hyung. Dia pernah cerita padamu?”
So Eun menggeleng karena ia juga baru mendengar kalau Minho mempunyai hyung.
“aneh sekali,” guam Seo Hyun “dia emang tertutup sih masalah keluarganya…”
So Eun memperhatikan setiap kata yang diucapkan Seo Hyun dengan seksama, Seo Hyun~pun dengan senang hati melanjutkan ceritanya.
“tapi tadi memang aku rasa ada yang berbeda dari suara Minho” So Eun mengerutkan keningnya “seperti terdengar tak suka atau lebih tepatnya marah yang di tahan gitu,” jelas Seo Hyun
So Eun masih diam memperhatikan Seo Hyun, menunggu kelanjutan cerita itu.
“apa menurutmu lelaki barusan itu ya, hyungnya Minho?!” tanya Seo Hyun mengakhiri ceritanya. “ya!! Kim So Eun, aku sedang bicara padamu kenapa kau diam saja?!”
“aku kan mendengarkan ceritamu, lagi pula aku heran kenapa Minho tidak bilang kalau benar lelaki itu hyungnya. Padahal kan kita juga sudah mengenalnya lama baik Minho maupun lelaki itu” jelas So Eun menanggapi pertanyaan Seo Hyun
“apa kau bilang, mengenal lelaki tadi? Siapa?” tanya Seo Hyun lagi
“kau belum menyadarinya juga? Bagaimana mungkin kau lupa…”
“ya!! Apa yang sedang kalian lakukan disini?!” suara lelaki tiba-tiba datang menghentikan percakapan 2 gadis cantik itu
So Eun dan Seo Hyun kaget tiba-tiba Minho sudah berdiri di belakang mereka.
“Minho..?!” seru So Eun dan Seo Hyun bersamaan
“kami kan sedang menunggumu” lanjut So Eun
“menungguku? Kenapa kalian pakai jongkok disini segala? Apa yang sedang kalian intip dari tadi?” tanya Minho bertubi-tubi
“tak ada, mengintip apa? Kami hanya capek berdiri makanya jongkok. Kamu sih, lama” jelas Seo Hyun sambil berdiri
“bukannya disitu ada kursi,” Minho menujuk tempat yang dimaksud tak jauh dari mereka berdiri sekarang
So Eun yang sudah mensejajarkan tubuhnya dengan Seo Hyun dan Minho capek untuk beralasan. “aah, sudah-sudah gak penting. Ayo kita masuk, bentar lagi bell tuh.”
“ah iya, So Eun benar ayo!” timpal Seo Hyun seraya masuk kehalaman sekolah menuju kelasnya dan diikuti So Eun di belakangnya
“dasar gadis-adis aneh” gumam Minho heran pada tingkah 2 sahabatnya itu
***

Di universitas Chung Ang…
“ Kim Bum, kau kah itu?” tanya seorang gadis manis dengan rambut bercat coklat gelap yang terurai indah. Ia nampak anggun dengan balutan long dress putih polos dan blazer biru tua yang dikenakannya.
“Kim Sarang?!” kaget Kim Bum melihat siapa yang baru saja berdiri di sampingnya. “kapan kau pulang? Terakhir ku dengar kabar kau sedang berada di luar negri merawat pasienmu. Wah, sekarang kau sudah jadi dokter hebat rupanya.”
“kau ini bisa saja, Kim Bum. Aku ini hanya seorang asistent saja.” Jawab Kim Sarang malu-malu ” Oh iya, bagaimana kabarmu?”
“aku, baik-baik saja seperti yang kau lihat sekarang.hehe Kau juga sepertinya nampak segar. Lalu apa yang kau lakukan disini?” tanya Kim Bum
“hanya melihat-lihat saja, aku kangen sama kampus ini. Bagaimanapun juga aku kan pernah belajar disini.” Jawab Kim Sarang dengan senyum manisnya
“alah, kangen kampus ini atau sama … … “ Kim Bum sengaja menggantung kalimatnya dengan nada menggoda
“Kim Bum, kau ini sama sekali tak berubah ya. Apa kau tahu, pasien yang aku rawat di luar itu siapa?” tanya Kim Sarang. Kim Bum menggeleng tak tahu.
“dia, Choi Jonghoon” lanjutnya
“mwo?! Jadi kau yang merawatnya?” kaget Kim Bum “Aku menyesal dengan kejadian di SMU dulu, kalau aku tahu dia sakit aku tak akan melakukan … “ lanjutnya
“sudahlah, aku tahu itu bukan salahmu. Kau melakukannya karena menyayangi adikmu kan?” terang Kim Sarang, Kim Bum mengangguk lalu melihat jam tangannya
“ah, aku lupa. Aku harus menjemputnya. Sudah ya, lain kali kita ngobrol lagi. Sampaikan salamku pada Jonghoon.” Kim Bum berlari meninggalkan Kim Sarang menuju parkiran
“andai saja sekarang aku bersama adikku,huft… dimana kau sekarang, 16 tahun aku mencarimu. Aku yakin kau masih hidup. Tapi bagaimana keadaanmu sekarang, aku tak tahu.” Batin Kim Sarang menatap kepergian Kim Bum
 ***

Di sekolah So Eun…
Mereka bertigapun (So Eun, Minho dan Seo Hyun) akhirnya telah menyelesaikan ujian mereka pada hari itu. Dan besok adalah hari terakhir ujiannya.
“Minho~ya, kau ini payah sekali. Kemarin kan kita udah belajar bersama. Tapi kau tetap saja nyontek pekerjaanku. Dasar!!” omel Seo Hyun
“ya!! Sebenarnya aku bisa mengerjakannya. Tapi aku gugup saat melihat pengawasnya, jadi yang aku pelajari ilang gak tahu kemana.” Bela Minho
“ah, alasan saja kau Minho.” Sahut So Eun “nanti kalian belajar lagi kan dirumahku? Kali ini harus benar-benar serius, besok kan ujian terakhir kita.”
“siap..” seru Minho dan Seo Hyun kompak
“oh!! So Eun, Kim Bum sunbae yang menjemputmu” ujar Seo Hyun menunjuk Kim Bum yang tengah menunggu So Eun dengan duduk di depan mobilnya.
So Eun berlari kecil menghampiri Kim Bum. “mana Hyun Joong oppa?” tanya So Eun sewot
“kau ini, yang ada disini aku. Yang kau tanyakan malah Hyun Joong hyung.” Jawab Kim Bum tak kalah sewot
“aku maunya Hyun Joong oppa yang jemput. Kenapa Kim Bum oppa yang kemari” ujar So Eun jutek
“aku yang minta pada hyung untuk menjemputmu, kau masih marah? Lama sekali ngambegnya. Jangan marah lagi ya, nanti oppa belikan coklat yang banyak, gimana?” bujuk Kim Bum
“aah, ya sudahlah. Aku juga gak bisa lebih lama lagi marah sama oppa. Tapi oppa harus janji, jangan ulangi lagi ya. Telfon eomma besok aku saja yang akan bicara. Oppa dihukum gak boleh bicara dulu sama eomma dan appa sampai aku ngijinin. Araso?!” jelas So Eun
“ara, baiklah kalu maumu begitu. Jadi gak ngambeg lagi nih?” tanya Kim Bum. So Eun mengangguk dan tersenyum.
“uri So Eun memang baik hati.” Ujar Kim Bum sambil mengacak lembut rambut So Eun
“ya sudah ayo kita pulang. Tapi temani oppa membeli peralatan praktek dulu ya.” Ajak Kim Bum
“tapi, aku dan teman-temanku mau belajar bersama lagi oppa.” So Eun munatap 2 sahabat yang dari tadi ia cuweki
“sebentar ini, belajarnya kan bisa nanti sore. Nanti suruh mereka langsung saja datang kerumah” usul Kim Bum
“baiklah, aku bilang mereka dulu” So Eun kembali pada Minho dan Seo Hyun
“aku harus pergi sebentar sama Kim Bum oppa. Kalian nanti langsug datang kerumahku saja, tak apa-apa kan?” ucap So Eun lembut
“yah, aku harus gimana? Aku kan tidak di jemput supirku. Sekalian nanti di jemput dari rumahmu.” Ujar Seo Hyun kecewa
“gimana ya, Seo Hyun.. boleh tidak ya, kalau aku minta ijin oppa untuk mengajakmu..”
“sudah So Eun, kau pergi saja dulu sama Kim Bum hyung. Biar Seo Hyun ikut aku dulu. Karena buru-buru tadi pagi aku jadi lupa bawa buku untuk belajar, akan ku ambil dulu dirumah.” Saran Minho membuat So Eun lega
“kalau gitu sampai ketemu nanti dirumahku ya, kalian hati-hati lah” pesan So Eun sembari melambaikan tangan senang dan meninggalkan Seo Hyun yang hanya cemberut menuruti Minho
“ya, Minho!! Kenapa aku harus ikut pulang denganmu? Mengacaukan kesempatan saja, padahal kan lumayan kalau tadi jadi So Eun mengajakku ikut.” Protes Seo Hyun
“karena aku lagi malas pulang sendiri, lagi pula kau ini agresif sekali. Memalukan tahu.. Percuma saja, kau itu bukan tipenya Kim Bum hyung.” Ucap Minho sambil sambil memberi helm pada Seo Hyun
“kau juga agresif saat mendekati So Eun, berarti kau juga sama memalukannya.” Balas Seo Hyun “emangnya kau tahu tipe Kim Bum sunbae seperti apa?”
“ani” jawab Minho singkat sambil menunjukkan senyum tanpa dosanya dan menyalakan motornya
“kau!!” Seo Hyun memukulkan helm yang di pegangnya ke kepala Minho. Untung Minho sudah memakai helm, jadi kepalanya sedikit terlindungi meski sempat agak nyeri.
“sudah, cepat naik” perintah Minho, Seo Hyun~pun akhirnya mengikuti Minho
***

 “menurutmu, mana diantara kedua barang ini yang lebih baik?” tanya Kim Bum
So Eun yang bingung mengernyitkan dahinya “oppa, dua-duanya kan sama persis. Bagaimana kau bisa menanyakan mana yang lebih baik?”
“di dunia ini tak ada yang sama persis, kau coba periksa ini dan bandingkan sedetail mungkin. Nanti kau akan menemukan perbedaanya.” Jelas Kim Bum menyerahkan 2 benda yang di pegangya pada So Eun
So Eun mengamati 2 benda yang ternyata adalah alat suntik. Ya, Kim Bum gitu-gitu adalah mahasiswa kedokteran. Menyembuhkan orang sakit dan menyelamatkan nyawa seseorang memang sudah menjadi cita-citanya sejak kecil. Berbeda dengan Hyun Joong yang lebih tertarik di bidang bisnis seperti kedua orang tuanya.
So Eun mengamati alat suntik tersebut dengan seksama, matanya mengelilingi setiap inci 2 benda itu bergantian. Sedang Kim Bum menunggu hasil pengamatan So Eun. Akhirnya setelah 2 menit..
“ ah, oppa. Kau benar!” seru So Eun mengejutkan Kim Bum “ igo, yang ini lingkarannya lebih sempurna daripada yang satunya ini. Lihatlah..”
Kim Bum melihat apa yang di tunjukkan So Eun. “yups, jadi yang ini lebih baik ya? Sekarang kau mengerti kan bedanya.”
“iya sih, tapi sekecil itu apa berpengaruh? Ribet sekali.” tanya So Eun
“tentu saja, apa lagi kau seorang perempuan. Harus bisa teliti dan memilih apapun yang terbaik.” Jawab Kim Bum
“araso, araso.. cepatlah bayar, aku sudah lapar.” Ujar So Eun, Kim Bum~pun membayar barang yang di belinya. Lalu memeriksa daftar barang yang di butuhkan dalam prakteknya besok.
“sepertinya semuanya sudah, ayo kita makan dan pulang.” Ajak Kim Bum seraya berjalan sambil merangkul pundak adiknya
***

“aku masuk sebentar ambil buku dan ganti kostum, kau mau masuk atau menunggu disini?” tanya Minho ketika sampai depan rumahnya
“cih, ganti kostum. Memangnya kau mau main sirkus? ikut lah, di luar sini kan panas..” jawab Seo Hyun
“hehehe, iya kali kalau So Eun suka lelaki pemain sirkus” canda Minho cengengesan “ baiklah terserah kau saja, ayo kalau mau ikut masuklah”
“huuu~~ dasar!” Seo Hyun mencibir lalu mengikuti Minho masuk kerumahnya
“kalau kau haus ambil saja minuman sendiri kulkas, aku ke kamar bentar.” Ujar Minho setelah memasuki rumahnya, namun langkahnya terhenti ketika sampai di ruang keluarganya. Dilihatnya seorang gadis cantik sedang duduk tenang sambil membaca buku di depan TV. Sedang disampingnya terbaring seorang lelaki yang tengah pulas tertidur.
Seo Hyun yang masih mengikuti di belakangnya juga ikut berhenti dan memandang arah yang sama dengan pandangan Minho.
“oh, kau pasti Minho. Kau sudah pulang sekolah rupanya. Terakhir kali aku melihatmu kau tidak setinggi ini. Apa kau masih mengingatku? Kita pernah sekali bertemu dulu” sapa gadis itu ramah sadar akan kedatangan Minho dan Seo Hyun
Minho tak menjawab ucapan gadis itu malah memandang sinis lelaki yang di sampingnya. Seo Hyun hanya mengamati heran pemandangan ini. “ dia itu kan lelaki yang tadi pagi. wajah Minho kembali seseram tadi pagi, kenapa?” batin Seo Hyun
Gadis itu mengerti pandangan Minho “tadi Jonghoon sedikit capek, makanya dia tertidur disini, apa kau dan temanmu sudah makan? Eomma dan appamu belum pulang. Aku akan menyiapkan makan untuk kalian.”
“tidak perlu, memangnya kau ini pembantu di rumah ini? Aku sudah makan dengan temanku tadi” jawab Minho ketus lalu pergi menaiki tangga menuju kamarnya di lantai 2. Baru menaiki beberapa anak tangga, ia merasa menginjak sesuatu. Ia menunduk melihat benda apa yang diinjaknya. “seperti pil” gumamnya pelan lalu memungutnya dan melanjutkan jalannya.
Gadis tadi tersenyum ramah pada Seo Hyun, Seo Hyun merasa gadis itu baik karena sama sekali tak tersinggung dengan ucapan Minho yang kasar dengannya tadi, hingga akhirnya Seo Hyun memberanikan dirinya untuk bertanya pada gadis itu.
“maaf, boleh saya tahu eonni ini siapa?” tanya Seo Hyun
“naneun Kim Sarang imnida, aku teman Jonghoon, hyungnya Minho. Kau teman Minho ya, siapa namamu?”
“naneun, Seo Hyun imnida bangabseumnida”jawab Seo Hyun membungkukkan badannya
“jadi benar, lelaki ini hyung yang tak pernah diceritakan Minho. Dan benar kata So Eun, aku merasa familiar dengan wajah dan namanya. Tapi siapa ya, aku lupa.”  Batin Seo Hyun.
“kalian sepertinya mau pergi ya?” tanya gadis yang ternyata adalah Kim Sarang
“ne, kami akan belajar bersama di rumah teman.” Jawab Seo Hyun
“kau manis sekali, mungkin adikku sudah sebesar dirimu” ujar Kim Sarang membuat Seo Hyun kaget
“mungkin? Memangnya kau tak pernah bertemu adikmu?” tanya Seo Hyun, Kim Sarang menggeleng lemah
“kami terpisah selama 16 tahun dan sampai sekarang aku belum menemukannya” jawab Kim Sarang sedih
“adikmu itu lelaki atau perempuan?” tanya Seo Hyun lagi yang prihatin dengan Kim Sarang
Namun sebelum di jawab Minho telah turun dari kamarnya dengan mengenakan kaos oblong coklat muda dan celana selutut. Minho terlihat santai namun tetap manis. Ia  langsung mengajak Seo Hyun pergi.
“eonni, kami pergi dulu ya” pamit Seo Hyun, Kim Sarang hanya mengangguk dan tersenyum
Karena cuaca yang begitu panas, Minho memutuskan pergi menggunakan mobil. Minho dan Seo Hyun memasuki mobil sedan hitam milik Minho. Sebelum Minho menyalakan mesinnya, ia melihat pil yang hancur bekas injakannya tadi, pil itu telah ia bungkus dalam plastic bening kecil. “obat apa ini?” batin Minho “biar nanti aku tanyakan pada Kim Bum hyung”
“itu apa Minho?” tanya Seo Hyun yang memperhatikan Minho. Minho buru-buru memasukkan benda itu di saku celananya
“ah, bukan apa-apa. Ayo kita berangkat” jawab Minho kemudian melajukan mobilnya
***

“fiewh…… hari ini panas sekali ya, oppa” ujar So Eun merebahkan dirinya di sofa empuknya barengan dengan Kim Bum yang melakukan hal yang sama disampingnya
“kau benar, sepertinya hanya dompetku yang dingin karena kosong gak ada uang yang membuatnya hangat” timpal Kim Bum asal
“bagaimana bisa tak ada uangnya? Ini kan masih pertengahan bulan, seharusnya uang oppa dari Hyun Joong oppa masih banyak kan…” tanya So Eun menoleh pada Kim Bum, Kim Bum~pun membalas menoleh adiknya #ini kim bum kenapa orang kaya pake’ jatah bulanan segala? Kaya authornya aja. Sungguh keanehan yang tidak biasa =,=’#
“kau itu pura-pura bloon ya? Siapa yang tadi minta coklat mahal sebanyak ini?” jawab Kim Bum sambil menunjukkan sekantong plastic ukuran sedang yang penuh dengan coklat. “lalu siapa tadi yang ngabisin 3 mangkuk es doger sekaligus? Yang panas itu cuacanya atau kepalamu?” lanjut Kim Bum seraya mendorong pelan kening So Eun dengan telunjuknya #ceritanya ‘es doger’ udah mendunia nih.hehe kan authornya yang promosi XD#
“aah, oppa. Aku kan capek abis nemenin oppa keliling toko nyari bahan praktek oppa. Wajar kan kalau aku ngehabisin 3 mangkuk es doger, seger tahu panas-panas gini. Lagian kalau oppa gak ngajak pulang terus tadi niatnya aku mau nambah lagi lho..” jawab So Eun santai “kalau coklat ini tadi kan oppa sendiri yang janji, lumayan buat simpenan seminggu kedepan. Jadi uang sakuku bisa hemat. Welk…” So Eun menjulurkan lidahnya meledek Kim Bum
“mwo?! Kau ini benar-benar licik…” Kim Bum meraih tubuh mungil So Eun dan mulai menggelitikinya. “sini, aku lihat perut buncitmu itu. Muat sekali makan sebanyak itu, apa ini terbuat dari karet sampai bisa melar? Ha?!”
“ah, oppa hentikan aku tak tahan. Geli sekali. Jebal kemane~~!! shireo” rintih So Eun
“tak semudah itu, berani sekali kau mengerjaiku..” ujar Kim Bum tetap menggelitiki adiknya
Ting tong..
Ting tong..
Suara bell rumah akhirnya dapat menyelamatkan So Eun dari serangan Kim Bum. Kim Bum berhenti menggelitiki So Eun. So Eun langsung meloloskan diri dan ngibrit kekamarnya.
“oppa, bukain pintunya!!” teriak So Eun sambil berlari meninggalkan Kim Bum
“ya!! Aku belum selesai, awas kau nanti!” ancam Kim Bum kemudian beranjak membuka pintu rumahnya
“anyong haseo, sunbae/hyung..” sapa Seo Hyun dan Minho kompak saat Kim Bum membuka pintu
“kalian, ayo masuk” Kim Bum mempersilakan 2 sahabat adiknya “tunggu sebentar, akan kupanggilkan So Eun. Duduk saja dulu”
“wah, Kim Bum sunbae makin hari makin tampan ya?” ucap Seo Hyun  riang pada Minho setelah di tinggal Kim Bum
“apanya? Perasaan sama saja, malah tambah jelek iya orang kebanyakan kerut makin tua karena sering marah-marah.” Timpal Minho asal
“apa kau bilang?! Huh!!” Seo Hyun yang tidak terima pujaan hatinya di ejek, menginjak kuat-kuat kaki Minho di sebelahnya
“ouch..” Minho hanya bisa meringis kesakitan
Di kamar So Eun..
“So Eun, 2 cecungukmu udah nunggu di bawah tuh” ujar Kim Bum yang langsung masuk tanpa permisi ke kamar So Eun
“Kim Bum oppa!! Mengagetkanku saja, kenapa tidak mengetuk pintu dulu? Untung aku sudah selesai ganti baju. Dasar!” omel So Eun
“siapa suruh ganti baju tidak mengunci pintu. Malah menyalahkan orang lain” bela Kim Bum
“mereka darimana saja sih, kenapa sekarang baru datang” gumam So Eun sambil memilih buku-bukunya yang akan di pelajari bersama
“mereka pacaran dulu kali..” sahut Kim Bum yang rupanya masih menunggu So Eun dan mendengar ucapannya
SoEun menatap Kim Bum tajam“ itu tidak akan terjadi, aku sangat kenal mereka berdua. Lagian kan Seo Hyun sukanya sama oppa. Oppa tahu sendiri kan?”
“di dunia ini tak ada yang tak mungkin kan?” kekeuh Kim Bum
“tapi aku berani jamin mereka tak pacaran dan tak akan pernah pacaran” kekeuh So Eun yakin tak mau kalah dengan oppanya
“berani taruhan?!” tanya Kim Bum
“boleh saja, siapa yang kalah ia harus mengabulkan satu permintaan yang menang. Setuju?” tantang So Eun
“satu?! 3 permohonan!” tawar Kim Bum sambil mengulurkan tangannya pada So Eun
“baiklah, kau akan menyesal oppa” ancam So Eun dan menjabat uluran tangan oppanya
“jangan sombong dulu” ujar Kim Bum dan tersenyum penuh arti “akan ku buat Minho dan Seo Hyun pacaran” batinnya
“oppa, bisa kau tolong aku?” tanya So Eun yang suaranya kini berubah manja
“apa?”
“tolong panggilkan teman-tmanku kesini. Aku malas turun.hehehehee”
“belajarnya di bawah saja, Minho kan laki-laki tak baik masuk kekamar perempuan yang bukan siapa-siapanya.” Bentak Kim Bum membuat So Eun kaget
“kan ada Seo Hyun,oppa. Belajarnya lebih leluasa di kamar tahu,”
“andwe, di bawah saja. Cepat turun!!”
“oppa~~,” rengek So Eun sambil bergelanyutan pada lengan Kim Bum. Lagi-lagi Kim Bum tak tega kalau adik semata wayangnya sudah begini
“yah, baiklah. Tapi aku akan mengawasi kalian” jawab Kim Bum akhirnya membuat So Eun senang
Kim Bum~pun menghampiri Seo Hyun dan Minho yang di telantarkan di ruang tamu dari tadi.
***

“kalian langsung naik saja ke kamar So Eun” perintah Kim Bum
“Seo Hyun, kau naik saja dulu. Aku ada perlu dengan Kim Bum hyung” ujar Minho membuat Kim Bum dan Seo Hyun menatapnya heran
“hey bocah, sejak kapan kau punya urusan denganku?” cetus Kim Bum
Minho tak menanggapi ucapan Kim Bum, ia memberi isyarat lewat mata pada Seo Hyun untuk pergi kekamar So Eun dulu. Akhirnya Seo Hyun~pun lagi-lagi menuruti Minho.

Dikamar So Eun…
“lho, Seo Hyun kok sendirian.. mana Minho?” tanya So Eun ketika Seo Hyun masuk kekamarnya sendirian
“dia bilang ada perlu sama Kim Bum sunbae” jawab Seo Hyun singkat sembari merebahkan dirinya di empuknya kasur So Eun
“tumben sekali mereka akur?” ujar So Eun
“apanya yang akur, orang tadi Kim Bum sunbae bentak-bentak Minho” terang Seo Hyun
“mwo?! Aish, aku akan menghentikan oppa” So Eun beranjak keluar dari kamarnya jika Seo Hyun tak menahannya
“tapi Minho sepertinya serius ada perlu dengan oppamu. Aku yakin kali ini mereka tidak bertengkar walau tadi sempet sedikit rebut ketika Minho mengajak Kim Bum sunbae bicara” jelas Seo Hyun
“memangnya ada apa? Apa ada yang kau ketahui?” selidik So Eun
“iya, tadi ketika aku dirumah Minho … … …” Seo Hyun mulai menceritakan kejadian yang ia tahu di rumah Minho, So Eun~pun memperhatikan dengan serius hingga usai cerita “aku sungguh tidak mengerti sama keadaan tadi, tapi aku takut menanyakannya pada Minho”
“jadi benar, Jonghoon sunbae itu hyungnya Minho?” tanya So Eun memastikan. Seo Hyun mengangguk pasti
“oh iya, So Eun waktu itu kau bilang kenal lama dengan lelaki itu kan? Aku juga merasa familiar dengan nama dan wajahnya setelah melihatnya dari dekat tadi. Tapi aku belum bisa mengingatnya sampai sekarang” ungkap Seo Hyun
“Seo Hyun~a, babo~ya!! Jadi sampai detik ini kau benar-benar tidak ingat?” So Eun menjitak Seo Hyun “Jonghoon sunbae, Choi Jonghoon, senior kita yang sekelas dengan Kim Bum sunbae saat mereka kelas 3 SMU. Lelaki pertama yang aku suka dan setiap pagi aku bawakan bekal untuknya hingga terjadi incident itu. Bagaimana kau bisa lupa?”
“ah, iya aku ingat sekarang. Dia Jonghoon sunbae yang koma selama 2 bulan akibat……” Seo Hyun tak sanggup meneruskan kalimatnya. Matanya menatap So Eun yang juga menatapnya. Lalu sama-sama menjerit “jadi, Jonghoon sunbae itu hyungnya Minho?”
“menurutmu, apa Minho mengetahui hal ini sehingga ia tak bercerita tentang Jonghoon sunbae?” tanya So Eun
“dari apa yang aku saksikan tadi sepertinya tidak ada hubungannya dengan masalahmu dan Kim Bum sunbae waktu itu. Mungkin Minho sama sekali tak mengetahui masalah itu. Aku malah berfikir kalau Minho dan Jonghoon sunbae itu bukan sodara kandung soalnya Minho terlihat sangat membencinya” jelas Seo Hyun
“ya!! Seo Hyun, kau ini jangan bicara sembarangan begitu donk..” pekik So Eun
“mungkin saja kan,” sahut Seo Hyun tanpa merasa bersalah “lalu menurutmu, apa Kim Bum sunbae sudah tahu kalau Minho itu adiknya Jonghoon sunbae?”
“entahlah,” So Eun mengangkat kedua bahunya
***

“Hyung, ada suatu hal yang ingin ku tanyakan padamu” kata Minho dengan muka seriusnya
“ada apa sebenarnya? Cepat katakan” Kim Bum akhirnya menanggapi dengan penasaran melihat keseriusan Minho
“ini, kau tahu ini obat apa?” tanya Minho sambil menyerahkan remukan obat terbungkus plastic yang baru ia keluarkan dari sakunya
Kim Bum menangkat alis tebalnya heran lalu menerimanya. Memasukkan jari telunjuknya untuk sedikit mengambil serbuk pil yang telah remuk itu dari kantong plastic yang di pegangnya. Kim Bum menciumnya beberapa detik sambil befikir, tak cukup menemukan jawabannya ia menjilat sedikit dengan ujung lidahnya. Ia kecap dua kali dan cukup untuk mengetahui jawabannya. Kim Bum memandang shock kearah Minho. Minho yang daritadi hanya diam menunggu jawaban Kim Bum menatap Kim Bum penuh tanya.
“darimana kau dapatkan ini?” tanya Kim Bum sedikit membentak pada Minho
“i~itu, dari… “ jawab Minho sedikit gugup karena tampang sangarnya Kim Bum saat ini “memangnya itu apa, hyung? Kenapa ekspresimu menakutkan seperti itu?”
“ini nikotin, bodoh!!” kini Kim Bum benar-benar membentak Minho
“MWO?!” kaget Minho

Kembali kekamar So Eun…
“So Eun~na, besok kan kita terakhir ujian.. lusa orang tuaku pergi ke Eropa untuk melakukan bisnis barunya disana beberapa hari dan mengajakku untuk sekalian berlibur.” Cerita Seo Hyun
“wah asyik sekali, jadi libur lusa kau bisa menghabiskan waktu disana” ucap So Eun antusias
“tapi aku tidak mau,” lanjut Seo Hyun membuat senyum So Eun memudar
“wae?!” tanya So Eun
“aku tak mau bersenang-senang dulu sebelum aku mengetahui pengumuman hasil ujianku” jawab Seo Hyun mantap
“yah, aku tak jadi dapat oleh-oleh deh..” jawab So Eun pura-pura bernada kecewa
“jadi itu yang kau harapkan? Dasar!!” Seo Hyun menjitak kepala So Eun dengan pensil yang di pegangnya.
Mereka tadi memutuskan belajar dulu tanpa Minho yang tak kunjung tiba.
“tapi kau tahu kan, selama ini aku tak pernah ditinggalkan oleh orang tuaku. Jadi mereka khawatir meninggalkanku sendiri” lanjut Seo Hyun
“sungguh iri,beda sekali denganku yang hampir 5 tahun hanya berkomunikasi lewat telefon dengan orang tuaku” ujar So Eun sedih
“So Eun~a, jangan sedih gitu donk.. keadaan kita kan berbeda, aku jadi menyesal menceritakannya padamu” sesal Seo Hyun
“ah, tak apa Seo Hyun.. aku juga sudah terbiasa kok.” Elak So Eun yang tak ingin membuat sahabatnya ikut sedih
“syukurlah kalau begitu,” lega Seo Hyun “karena orang tuaku yang khawatir jika aku tidak ikut mereka jadi aku bilang kalau kau yang akan menemaniku. Bagaimana So Eun, kau mau kan menemaniku tidur dirumahku beberapa hari saja?”
“aku sih seneng-seneng saja Seo Hyun, secara aku selalu dirumah terus. Kalau kluar musti dikawal oppa-oppaku, jadi tentu saja aku mau.” Jawab So Eun
“jinjaeyo?” girang Seo Hyun
“tapi jangan senang dulu, belum tentu oppa-oppaku memberi ijin kan..”

To be continue…

So Eun bakal dapet ijin gak ya kira-kira?!

Nah, usai dulu nih part 2~nya bagaimana reader pasti tambah bingung kan?! Orang athornya aja bingung sendiri.hahahaaa :D
Semoga reader bersedia menanti lanjutan ff gaje author ini, apapun yang terjadi nanti. :p
Karena authornya juga sedang belajar nih, jadi mohon isi kotak saran dan kritiknya ya, reader..^_^

Khamsa hamida ^______^
C ~      U~
_BOW_

2 komentar:

Atin mengatakan...

Hehe,di ff nee aq ga sk so eun ma kim bum.lebih suka so eun ma min ho., ga dpt chemistri mereka *maaf jiwa mates hilang bentar yeeee*
Aq mo narik baju ilwoo,eh bukan dink,narik kesimpulan..xoxoxo
So eun adek kim sarang,kim bum tu kakaknya min ho.. Y aq mikir jonghoon,kim bum & minho d kaitannya.. Entah siapa sodara siapa.bukan begitu author?Hehe *sotoy muncul*
Hyun joong ga muncul nee?Hemm *menatap sadis ma author*
Ff nee idola author semua ye..aq jd pngen buat ff *dr kmren cm pngen*
Ayo lanjut ^^

elzasia mengatakan...

hahahahaaaaaaa *laugh devil* iy, bias saya semua itu. paling ga' bisa ngayalin yg bukan bias saya. y udah, makasih udah baca n coment. d tunggu coment'na next part n pasti da hyunjoong kluar dr toilet eh, kluar d ff mksud'na :p

Posting Komentar